Nano atau Micro Influencer: Mana yang Lebih Menguntungkan?
Pilih Nano atau Micro Influencer? Temukan keuntungan yang lebih besar dengan memilih influencer yang tepat. Baca selengkapnya di artikel ini sekarang!

30 May 2023 – Teuku Raya Mahesa Pengaruh media sosial telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Bukan hanya selebriti besar yang mendapatkan perhatian, tetapi juga influencer kecil atau dikenal sebagai nano dan micro influencer. Nano dan micro influencer adalah individu yang memiliki pengikut relatif sedikit, tetapi memiliki pengaruh yang tinggi dalam komunitas tertentu. Mereka telah menjadi kekuatan yang signifikan dalam pemasaran digital dan strategi kampanye merek. Dalam artikel ini, kita akan membandingkan keuntungan antara nano dan micro influencer. Sebelum itu, pertama-tama, mari kita definisikan nano influencer dan micro influencer. Apa itu Nano Influencer? Nano influencer merujuk pada individu atau pengguna media sosial dengan jumlah pengikut yang relatif kecil, biasanya antara 1.000 hingga 10.000 pengikut. Mereka seringkali memiliki kehadiran online yang kuat dalam komunitas tertentu seperti fashion, makanan, fitness, atau topik lainnya yang sesuai dengan minat mereka. Nano influencer adalah orang-orang biasa yang memiliki ketertarikan khusus dalam suatu niche dan secara konsisten menghasilkan konten yang menarik untuk audiens mereka. Daya Tarik Nano Influencer Nano influencer memiliki beberapa keunggulan yang membuat mereka menarik bagi brand-brand yang ingin berkolaborasi dalam kampanye pemasaran. Berikut adalah beberapa alasan mengapa brand memilih bekerja dengan nano influencer: 1. Keaslian dan Keterhubungan Nano influencer sering dianggap sebagai ahli dalam niche mereka. Mereka berinteraksi secara langsung dengan pengikut mereka, membangun keterhubungan yang kuat dan memperoleh kepercayaan audiens. Dalam banyak kasus, pengikut nano influencer melihat mereka sebagai teman atau tokoh otoritatif yang memberikan rekomendasi terpercaya. Ini memberikan peluang bagi brand untuk memanfaatkan keaslian dan keterhubungan ini untuk memperkuat hubungan dengan audiens mereka. 2. Keterjangkauan dan ROI yang Tinggi Kerja sama dengan nano influencer sering kali lebih terjangkau dibandingkan dengan influencer besar. Mereka seringkali menerima kompensasi dalam bentuk produk atau penggantian finansial yang lebih rendah. Dalam hal ROI (Return on Investment), nano influencer dapat memberikan hasil yang lebih baik karena mereka sering memiliki tingkat keterlibatan yang lebih tinggi dalam hal like, komentar, dan berbagi konten. 3. Audiens yang Tersegmentasi Salah satu kekuatan utama nano influencer adalah kemampuan mereka untuk menjangkau audiens yang sangat tersegmentasi. Nano influencer mempunyai followers yang memiliki minat khusus dalam niche tertentu, sehingga brand dapat mencapai audiens yang tepat sasaran. Mereka seringkali memiliki pengetahuan mendalam tentang preferensi, kebutuhan, dan tren dalam niche mereka. Hal ini memungkinkan brand untuk menciptakan kampanye yang lebih efektif, dengan pesan yang disampaikan kepada audiens, dengan karakteristik mereka benar-benar berpotensi tertarik dengan produk atau layanan yang ditawarkan. Apa Itu Micro Influencer? Sebelum kita melangkah lebih jauh lagi, mari kita definisikan apa itu micro influencer. Micro influencer merujuk kepada individu yang memiliki basis pengikut yang relatif sedikit di media sosial. Tetapi memiliki audiens yang sangat terlibat serta berdedikasi. Mereka biasanya memiliki antara 10.000 hingga 100.000 pengikut di platform seperti Instagram, YouTube, atau blog pribadi mereka sendiri. Meskipun jumlah pengikut mereka tidak sebesar influencer terkenal, micro influencer seringkali memiliki koneksi yang lebih kuat dengan audiens mereka. Daya Tarik Micro Influencer 1. Engagement Tinggi Micro influencer sering memiliki tingkat keterlibatan yang tinggi dengan pengikut mereka. Mereka sering berinteraksi dengan komentar, membalas pesan pribadi, dan memberikan tanggapan langsung kepada pengikut mereka. Hal ini meningkatkan brand awareness dan menciptakan hubungan yang lebih dekat dengan audiens. 2. Kepercayaan dan Kredibilitas Micro influencer cenderung memiliki kredibilitas yang tinggi di antara pengikut mereka. Karena mereka memiliki basis pengikut yang lebih kecil, pengikut merasa lebih dekat dan terhubung secara personal dengan influencer tersebut. Ketika seorang micro influencer merekomendasikan atau mengulas produk atau layanan, pengikut mereka cenderung percaya dan menerima rekomendasi tersebut dengan keyakinan. Ini memberikan peluang yang baik bagi brand untuk membangun kepercayaan dan kredibilitas di antara audiens yang relevan. 3. Target Pasar Tersegmentasi Salah satu keunggulan utama dalam menggunakan micro influencer adalah kemampuan untuk mencapai target pasar yang sangat tersegmentasi. Micro influencer sering kali memiliki minat atau niche tertentu yang menjadi fokus konten mereka. Sebagai contoh, seorang micro influencer yang fokus pada kecantikan akan menarik pengikut dengan minat yang sama dalam hal produk kecantikan. Dengan demikian, brand dapat menjangkau audiens yang relevan dan memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengonversi mereka menjadi pelanggan. 4. Biaya yang lebih terjangkau Dalam hal anggaran pemasaran, kerja sama dengan micro influencer sering kali lebih terjangkau daripada bermitra dengan influencer yang lebih terkenal. Influencer terkenal seringkali memiliki tarif yang tinggi untuk konten sponsor, sementara micro influencer cenderung lebih fleksibel dan dapat bernegosiasi harga yang lebih sesuai dengan anggaran merek. Hal ini memungkinkan brand dengan anggaran yang lebih terbatas untuk tetap memanfaatkan kekuatan pemasaran influencer dan mendapatkan hasil yang positif. Perbandingan Nano Influencer Dengan Micro Influencer 1. Jangkauan dan Segmentasi Ketika meluncurkan kampanye pemasaran, jangkauan dan segmentasi adalah faktor penting yang harus dipertimbangkan. Nano influencer cenderung memiliki basis pengikut yang lebih kecil, tetapi basis ini sering kali sangat terikat dan memiliki minat yang mirip. Karena itu, ketika brand bekerja dengan nano influencer, mereka dapat mencapai audiens yang sangat tersegmentasi dan berpotensi lebih terlibat dengan konten yang disajikan. Di sisi lain, meskipun micro influencer memiliki basis pengikut yang lebih besar, mereka mungkin memiliki segmen yang lebih luas. Dalam beberapa kasus, ini dapat menjadi keuntungan, terutama jika brand ingin menjangkau audiens yang lebih luas. Namun, jika brand ingin fokus pada segmen pasar yang lebih spesifik, bekerja dengan nano influencer dapat menjadi pilihan yang lebih baik. 2. Biaya dan ROI Salah satu faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam kampanye pemasaran adalah biaya dan pengembalian investasi (ROI). Nano influencer sering kali lebih terjangkau daripada micro influencer. Karena basis pengikut mereka yang lebih kecil, mereka biasanya meminta bayaran yang lebih rendah atau bahkan mungkin bersedia bekerja sama dalam pertukaran produk atau jasa. Di sisi lain, micro influencer mungkin meminta bayaran yang lebih tinggi karena pengikut lebih besar. Micro influencer seringkali menganggap diri mereka sebagai profesional dalam industri influencer marketing, dan karenanya mempertimbangkan biaya yang sesuai dengan nilai mereka. Namun, ketika mengevaluasi ROI, perlu diperhatikan bahwa meskipun nano influencer mungkin lebih murah dalam hal bayaran, dampaknya mungkin lebih terbatas karena basis pengikut yang lebih kecil. Micro influencer dengan basis pengikut yang lebih besar mungkin dapat mencapai audiens yang lebih luas dan menghasilkan hasil yang lebih signifikan dalam hal brand awarness dan penjualan. 3. Pengaruh dan Niche Expertise Nano influencer seringkali memiliki pengaruh yang lebih kuat di dalam niche atau komunitas tertentu. Karena mereka memiliki basis pengikut yang lebih kecil dan terikat, mereka sering kali memiliki pengetahuan mendalam tentang topik tertentu dan dapat memberikan rekomendasi yang sangat berharga dalam konteks tersebut. Jika brand ingin menjangkau pasar yang sangat khusus atau niche, bekerja dengan nano influencer yang memiliki pengetahuan dan pengaruh dalam bidang tersebut dapat memberikan hasil yang lebih baik. Di sisi lain, micro influencer dengan basis pengikut yang lebih besar dapat memiliki pengaruh yang lebih luas dan dapat menjangkau berbagai segmen pasar. Jika brand memiliki target audiens yang beragam dan ingin meningkatkan brand awareness di berbagai kategori atau industri, bekerja dengan beberapa micro influencer yang memiliki keahlian dan pengaruh yang berbeda dapat memberikan dampak yang lebih luas. Dalam sebuah laporan yang diterbitkan oleh Influencer Marketing Hub , 79% brand menyatakan bahwa mereka lebih tertarik untuk bekerja dengan nano influencer karena fleksibilitas dan kemampuan mereka untuk berkolaborasi secara lebih dekat. Nano influencer sering kali lebih mudah dihubungi, lebih terbuka terhadap ide-ide baru, dan lebih mampu mengakomodasi permintaan khusus dari brand. Namun, penting juga untuk mencatat bahwa memilih antara nano dan micro influencer tidak selalu merupakan pilihan yang mutlak. Terkadang, kampanye pemasaran yang efektif dapat melibatkan kombinasi dari kedua tipe influencer ini. Nano influencer dapat digunakan untuk menjangkau komunitas yang sangat terlibat dan memiliki pengaruh yang kuat dalam niche tertentu. Sedangkan micro influencer dapat digunakan untuk mencapai audiens yang lebih luas dan meningkatkan eksposur brand secara keseluruhan. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, Anda dapat menghubungi tim PopStar melalui link ini atau melalui nomor +628111398977.
Ready to Transform Your Marketing?
Discover how PopStar Influencer's AI-powered platform can revolutionize your brand's marketing strategy.