Brand baru seringkali membutuhkan influencer sebagai bagian dari strategi pemasaran. Alasan di balik kebutuhan ini pun cukup beragam. Mulai dari ingin mendapatkan perhatian atau meningkatkan brand awareness, meningkatkan penjualan, dsb.
Influencer memiliki akses ke berbagai macam audiens sekaligus tersegmentasi. Brand baru mungkin belum memiliki reputasi khusus sehingga dapat memanfaatkan kepercayaan antara influencer dengan pengikutnya.
Kolaborasi dengan influencer juga bisa meningkatkan kredibilitas brand. Asosiasi dengan seseorang yang dipercaya sekaligus dihargai dalam bidang tertentu dapat memberikan validasi kepada produk/layanan suatu brand.
Influencer biasanya lebih terjangkau daripada kampanye pemasaran tradisional. Mereka dapat menyediakan konten asli atau otentik yang resonan dengan audiens mereka. Konten jenis ini sering kali lebih efektif daripada iklan konvensional.
Tipe Influencer yang Cocok untuk Brand Baru
Memilih influencer untuk bekerja sama dengan suatu brand baru adalah langkah penting dalam strategi pemasaran. Berikut adalah tipe influencer yang mungkin cocok untuk brand baru:
1. Influencer Mikro
Influencer mikro umumnya memiliki sejumlah pengikut kecil antara 1.000 hingga 10.000 orang dan sering terlibat aktif dengan audiens. Bagi brand baru, bekerja sama dengan influencer jenis ini dapat menjadi pilihan ekonomis sekaligus efektif di saat bersamaan.
Influencer mikro sering kali dilihat sebagai perwakilan dari masyarakat umum, bukan selebriti pada umumnya. Kerja sama ini juga lebih ekonomis bagi brand baru, namun efektif dalam menghubungkan produk atau layanan dengan pasar sasaran.
Ketertarikan sekaligus keterlibatan tinggi antara influencer mikro dengan pengikutnya dapat menjadi alat ampuh dalam membangun kesadaran atau kepercayaan terhadap brand. Apalagi brand baru dengan umur masih muda dan memerlukan dukungan untuk tumbuh.
2. Influencer Lokal
Influencer berpengaruh dalam komunitas atau wilayah geografis spesifik dikenal sebagai influencer lokal. Bagi brand baru dengan target pasar lokal, mereka mungkin salah satu pilihan tepat untuk mempromosikan produk.
Keahlian influencer lokal dalam menghubungkan dengan komunitas lokal dan menyampaikan pesan merek dalam cara relevan dengan masyarakat setempat dapat memberikan dampak positif bagi kampanye pemasaran.
3. Influencer Industri Spesifik
Bagi brand baru di sektor atau bidang khusus, influencer khusus atau spesialis dalam industri yang sama dapat menjadi alat efektif. Mereka sudah dipercaya dalam bidang tersebut sehingga bisa menyampaikan pesan sesuai dengan kebutuhan atau minat spesifik audiens.
Kredibilitas dan reputasi mereka dalam bidang tertentu menjadikan mereka pilihan strategis untuk mempromosikan produk. Tidak terkecuali brand baru di mana umumnya masih ingin membangun brand awareness di tengah para audiens.
4. Selebriti
Brand baru sering kali ingin mendapatkan eksposur cepat sehingga melirik selebriti sebagai pilihan dalam strategi pemasaran. Meskipun investasi ini mungkin memerlukan biaya yang lebih besar, dampaknya bisa sangat signifikan.
Selebriti memiliki pengikut dalam jumlah besar, sehingga keterlibatan mereka dengan sebuah merek dapat segera meningkatkan visibilitasnya. Namun, manfaat ini bukan tanpa risiko atau tantangan.
Suksesnya strategi ini sangat bergantung pada perencanaan cermat serta implementasi yang tepat. Pemilihan selebriti, negosiasi kontrak, integrasi dengan pesan, maupun citra brand lainnya adalah faktor kunci paling utama.
5. Content Creator
Content creator memiliki keahlian dalam menciptakan konten visual menarik. Bagi brand baru, kerjasama dengan influencer ini bisa menyampaikan pesan brand melalui konten menarik, relevan, sekaligus kreatif.
Bekerja sama dengan content creator atau influencer memiliki nilai khusus bagi brand baru. Mereka adalah pakar dalam menghasilkan konten visual menarik dan kreatif, sekaligus dapat mengkomunikasikan pesan brand dengan cara menyenangkan.
Dalam dunia yang semakin kompetitif, dimana merek baru berjuang untuk mendapatkan perhatian, kemitraan dengan influencer sangatlah penting. Apalagi jika content creator tersebut mampu menciptakan konten visual dari brand.
6. Influencer Sosial dan Aktivis
Bagi brand yang terkait dengan isu sosial atau berkomitmen terhadap perubahan, influencer sosial dan aktivis mungkin menjadi pilihan tepat. Influencer tipe sosial dan aktivis ini dapat meningkatkan eksposur brand.
Keahlian para aktivis dalam isu-isu tertentu dan kredibilitas mereka dalam komunitas dapat menjadi alat pemasaran suatu brand. Dengan demikian, influencer mampu mengkreativitaskan cara menyampaikan pesan brand, sehingga membuatnya lebih menarik dan berkesan.
Kesimpulannya, kerjasama dengan influencer memungkinkan brand baru untuk mengukur langsung respons dan interaksi dari target pasar, sehingga strategi pemasaran dapat disesuaikan dengan cepat berdasarkan penerimaan umpan balik dari audiens.
Kalau ingin menemukan influencer yang cocok untuk brand baru, kamu tidak usah repot-repot mencarinya sendiri. Minta saja bantuan pada PopStar Indonesia dengan klik tautan ini atau menghubungi nomor +628111398977 untuk informasi lebih lanjut.