9 Februari 2023 – Lugiardo
Influencer Marketing adalah salah satu strategi pemasaran yang menggunakan tokoh terkenal di jejaring media sosial. Mereka yang biasa disebut Influencer ini bukanlah artis yang sering muncul di televisi atau film, melainkan hanya orang biasa yang aktif membagikan cerita atau pengalaman mereka lewat media sosial.
Maka dari itu, banyak merek dan pemilik usaha akhirnya memilih menggunakan strategi Influencer Marketing ini untuk mengenalkan produk atau jasa mereka, hal ini karena Influencer dianggap bisa memberikan pengaruh besar terhadap para pengikutnya dalam menentukan pembelian produk atau jasa tersebut.
Tentunya anggapan tersebut bukanlah bualan semata, dilansir dari Forbes.com, 92% konsumen bahkan lebih percaya kepada Influencer dibandingkan dengan iklan ataupun traditional endorsement yang dilakukan oleh artis atau selebriti ternama, karena dianggap tidak tulus dan jujur.
Influencer vs KOL vs Content Creator
Pasti kamu sering mendengar ketiga istilah di atas berkaitan dengan influencer marketing. Memang sekilas sangat mirip, namun ternyata berbeda. Apa perbedaan antara influencer, KOL, dan content creator?
Pertama kita akan membahas tentang influencer. Influencer, yang diambil dari kata “influence” adalah orang yang sanggup memberikan pengaruh kepada orang lain. Dalam hal dunia digital, maka influencer adalah orang yang mampu memberikan pengaruh kepada pengikutnya di dunia maya.
KOL atau Key Opinion Leader adalah seorang yang dianggap ahli atau memiliki pengetahuan di bidang tertentu dan menjadi tempat bertanya bagi orang lain.
Dalam marketing, tidak jarang influencer dan KOL dianggap serupa, karena umumnya KOL dapat mempengaruhi orang lain untuk bidang tertentu yang dikuasai. Sedangkan influencer yang sering membagikan konten terkait topik atau niche tertentu dianggap ahli dan dijadikan tempat bertanya oleh banyak orang.
Content creator adalah orang yang membuat konten seperti gambar, tulisan, video, dan lainnya. Namun orang yang membuat konten belum bisa disebut influencer kalau dia belum memiliki pengaruh terhadap orang lain. Konten kreator juga belum bisa disebut KOL kalau belum dianggap ahli dalam suatu bidang tertentu.
Jadi perbedaan antara influencer, KOL, dan content creator terletak pada fungsi dasar yang membawahinya.
Tentu saja apabila kamu menggunakan istilah tersebut dalam dunia kerja, orang lain umumnya mengerti dengan ketiga istilah tersebut.
Tier Influencer
Influencer sendiri akan dikategorikan sesuai dengan jumlah dari pengikutnya di media sosial, berikut ini adalah daftar kategori Influencer dan keunggulannya:
–Nano Influencer adalah sebutan untuk mereka yang memiliki sekitar 500-10.000 pengikut di media sosial. Kelebihan dari kategori ini adalah mereka memiliki konten yang lebih luas dan erat dengan kehidupan sehari-hari karena dianggap seperti orang biasa.
– Micro Influencer adalah mereka yang memiliki jumlah pengikut di media sosial sekitar 10.000-100.000. Di Kategori ini, para Influencer biasanya sudah memiliki topik yang dibahas secara reguler, contohnya seperti kecantikan, fashion, olahraga, pendidikan dan lain-lain, sehingga para pemilik brand bisa dengan mudah memilih topik yang sesuai dengan produk atau jasa mereka.
–Macro Influencer merupakan sebutan untuk influencer yang memiliki pengikut sekitar 100.000-500.000 di jejaring media sosialnya. Sesuai dengan angka pengikutnya, kategori ini memiliki kekuatan untuk menyebarkan informasi mengenai produk atau jasa ke lebih banyak orang, mereka juga biasanya sudah lebih berpengalaman dalam hal bekerjasama dengan merk atau pemilik usaha.
– Mega Influencer adalah kategori terakhir yang memiliki jumlah pengikut di media sosial paling banyak, yaitu lebih dari 500.000. Influencer pada kategori ini biasanya sudah memiliki pengikut loyal yang akan sangat mudah terpengaruh. Selebriti atau publik figur yang sudah memiliki banyak pengikut bisa dimasukan dalam kategori ini.
Tidak hanya itu, influencer yang sedang naik daun karena sebuah berita atau sensasi juga biasanya mengalami kenaikan followers yang drastis dan berubah dari tier di bawah menjadi tier di atasnya.
Namun tidak cukup dengan jumlah followers, brand juga harus mencari influencer yang sesuai dengan brandnya. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengelompokkan influencer berdasarkan kategori atau niche mereka.
Kategori Influencer
Berdasarkan jenis kontennya, influencer memiliki niche atau fokus konten yang biasanya unik untuk menyasar market tertentu. Contohnya influencer beauty, fashion, travel, pendidikan, dan banyak lainnya.
Influencer dengan kategori yang spesifik akan membantu brand untuk lebih mudah menemukan dan bekerjasama dalam sebuah proyek. Jadi akan lebih baik kalau niche seorang influencer tercermin jelas lewat konten-kontennya.
Berdasarkan area domisili, influencer juga bisa melakukan lokalisasi di area tempat tinggal mereka berada. Fungsinya adalah apabila ada pekerjaan yang mengharuskan visit ke lokasi toko tertentu, atau produk yang memang difokuskan dijual di area tertentu, influencer-influencer ini bisa mewakili dan mempengaruhi warga daerah tersebut.
Influencer juga bisa dikelompokkan berdasarkan target market dari influencer tersebut. Contohnya influencer yang menyasar market kelas atas dengan membahas topik seputar barang branded dan luxury, akan lebih cocok untuk bekerjasama dengan brand premium yang harganya jutaan dibandingkan dengan brand yang menjual produk dengan harga murah.
Pengelompokkan influencer ini bertujuan untuk memudahkan brand dalam mencari influencer yang cocok untuk mempromosikan produk.
Dengan banyaknya influencer yang sekarang sedang ada di media sosial, tentu saja brand ingin mencari influencer terbaik untuk bekerjasama lewat kampanye yang akan dijalankan. Namun pada kenyataannya, mencari influencer, menghubungi influencer, negosiasi, hingga memastikan kampanye berjalan tepat waktu ternyata sangat menguras tenaga dan waktu.
PopStar sebagai Solusi Influencer Marketing di Indonesia
Lalu bagaimana jika kamu sebagai pemilik usaha dan merk ingin menggunakan strategi Influencer Marketing ini tetapi tidak punya banyak waktu?
PopStar adalah jawabannya, sebagai salah satu Influencer Marketing Platform terbaik di Indonesia, PopStar memiliki lebih dari 650,000 influencer yang terdaftar dari berbagai kategori dengan topik, lokasi dan persona beragam.
Platform dari PopStar sudah dirancang sedemikian rupa agar mudah untuk digunakan. Kamu tidak hanya bisa memilih influencer yang sesuai dengan brand, namun juga bisa berkonsultasi dengan Influencer Management Specialist PopStar mengenai strategi kampanye influencer kamu.
Pilihan layanan yang disediakan PopStar sangat lengkap, sehingga pemilik brand tidak perlu memilih secara manual dan menghubungi satu persatu semua influencer. Kamu hanya tinggal menyampaikan kepada PopStar apa yang diinginkan, dan PopStar akan melakukan kampanye produk kamu!
Jangan khawatir karena PopStar telah bekerjasama dengan banyak brand terkemuka, mulai dari UMKM hingga multinasional, dan dipercaya untuk memegang kampanye influencer marketing serta digital marketing pendukungnya.
Selain kemudahan di atas, kamu juga akan tetap mendapatkan insight dan saran lewat laporan yang kami berikan. Jadi tunggu apa lagi, segera hubungi tim PopStar di sini untuk mendapatkan profile dan case study yang kami miliki.