Perbedaan influencer vs endorser dalam marketing sering kali tidak diketahui dengan jelas. Bahkan, bisa membuat brand kebingungan dalam memilih antara influencer dengan endorser.
Padahal, perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari banyak sisi. Meliputi perbedaan definisi, hubungan dengan produk, metode komunikasi, jangkauan audiens, otentisitas, durasi iklan, biaya, hingga manfaatnya bagi brand.
Agar lebih dalam memahami perbedaan influencer vs endorser ini, simak penjelasan berikut!
Definisi Influencer vs Endorser
Influencer adalah individu atau entitas yang, melalui kehadiran online mereka, telah berhasil membangun hubungan kuat dengan sekelompok audiens.
Berbeda dengan selebritas, kekuatan seorang influencer berasal dari kepercayaan dan keterlibatan yang mendalam dengan pengikut mereka. Influencer dikenal di bidang tertentu, mungkin fashion, teknologi, gaya hidup, serta mendapatkan kepercayaan dalam komunitas.
Sebaliknya, endorser biasanya merupakan figur publik dengan pengakuan luas. Mereka didekati oleh brand untuk memanfaatkan popularitas dalam mempromosikan produk atau layanan.
Dalam banyak kasus, hubungan antara endorser dengan produk mungkin bersifat “dangkal” sehingga hanya terbatas/ berbasis pada popularitas alih-alih keakraban atau keahlian tertentu.
Hubungan Influencer vs Endorser dengan Produk
Seorang influencer sering kali memilih untuk berkolaborasi dengan merek atau produk yang sejalan dengan minat dan nilai-nilai pribadi mereka. Pengalaman pribadi dengan produk tersebut memungkinkan mereka untuk berbicara dengan keyakinan maupun keaslian.
Di sisi lain, endorser mungkin tidak memiliki hubungan pribadi yang mendalam dengan produk atau layanan yang mereka promosikan. Sebaliknya, mereka mempromosikannya berdasarkan kesepakatan kontraktual, seringkali tanpa keterlibatan pribadi secara mendalam.
Metode Komunikasi Influencer vs Endorser
Metode komunikasi influencer cenderung lebih intim sekaligus interaktif. Dengan berbagi cerita sekaligus pengalaman pribadi, mereka membangun hubungan dengan audiens, memfasilitasi diskusi, sehingga memicu engagement.
Berbanding terbalik dengan itu, endorser biasanya berkomunikasi melalui medium tradisional seperti iklan TV atau billboard. Pesan iklan terkesan lebih bersifat umum dan ditujukan untuk menjangkau audiens secara luas tanpa interaksi mendalam.
Jangkauan Audiens Influencer vs Endorser
Influencer memiliki jangkauan yang sangat ditargetkan. Berfokus pada segmen pasar tertentu serta menjangkau audiens secara khusus tertarik pada niche mereka. Para pengikut akan menghargai opini serta panduan mereka, sehingga menjadikannya sumber informasi kredibel.
Sebaliknya, endorser memiliki jangkauan lebih luas. Dikenal oleh sebagian besar populasi dan membawa kesadaran massal ke produk atau layanan. Meskipun demikian, keterlibatan serta keterikatan mungkin kurang mendalam daripada menggunakan jasa influencer.
Influencer vs Endorser dari Segi Autentisitas
Influencer membangun reputasi berdasarkan keaslian. Pengikutnya pun percaya pada opini dan rekomendasi mereka karena hubungan pribadi yang telah dibangun seiring waktu. Ketika merekomendasikan sesuatu, audiens percaya bahwa itu didasarkan pada pengalaman nyata.
Namun, endorser mungkin tidak selalu dilihat sebagai sumber informasi yang sepenuhnya otentik. Karena adanya hubungan komersial dengan produk atau layanan yang terlalu jelas, audiens mungkin skeptis tentang keaslian rekomendasi dari para endorser.
Perbedaan Durasi Kampanye
Kampanye dari seorang influencer sering kali lebih organik serta mampu beradaptasi dengan waktu. Mereka mungkin berkolaborasi dengan brand dalam jangka panjang, membangun hubungan dengan audiens sepanjang waktu.
Di sisi lain, kampanye endorser biasanya memiliki jangka waktu lebih pendek dan ditentukan. Sebagai contoh, selebriti mungkin hanya terikat dengan brand untuk durasi kampanye iklan tertentu.
Biaya Influencer vs Endorser
Biaya kerjasama dengan influencer sangat bervariasi. Terkadang, bekerja sama dengan influencer dengan pengikut lebih sedikit (namun sangat interaktif) bisa menjadi pilihan lebih ekonomis bagi para brand dengan budget terbatas.
Sebaliknya, mempekerjakan endorser terkenal untuk kampanye bisa menjadi investasi besar. Brand harus siap mengeluarkan biaya tinggi untuk asosiasi dengan nama besar mereka. Hal ini tentunya tidak mudah jika brand tidak punya anggaran cukup untuk membayarnya.
Kesimpulan
Influencer maupun endorser memainkan peran penting dalam strategi pemasaran kontemporer, tetapi cara mereka berinteraksi dengan audiens/brand sangatlah berbeda. Oleh karena itu, perbedaan influencer vs endorser menjadi topik penting dalam pembahasan kali ini.
Influencer membangun hubungan kuat dengan audiens tertentu berdasarkan kepercayaan, keterlibatan, dan keahlian di bidang tertentu. Influencer menekankan keaslian, dengan promosi seringkali didasarkan pada pengalaman pribadi dan keterlibatan mendalam dengan komunitas.
Di sisi lain, endorser, biasanya tokoh publik dengan pengakuan luas, bermitra dengan merek untuk memanfaatkan popularitas mereka. Meskipun memiliki jangkauan lebih luas, hubungan mereka dengan produk mungkin bersifat permukaan dan berbasis pada kesepakatan kontraktual.
Dalam hal biaya, influencer bisa lebih ekonomis tergantung pada ukuran audiens, sementara endorser biasanya memerlukan investasi besar. Artinya, saat memilih antara influencer vs endorser, brand harus mempertimbangkan tujuan, target audiens, dan anggaran.
Kalau kamu tidak mau pusing memikirkan semuanya, bisa langsung serahkan saja tugas tersebut kepada PopStar Indonesia. Bisa dengan menghubungi nomor +628111398977 atau bisa langsung KLIK DI SINI.