Lets set up a call to discuss your brand success journey.

Pentingnya Mengetahui Influencer Fraud di Media Sosial

April 26, 2023

pentingnya-mengetahui-influencer-fraud-di-media-sosial banner

26 April 2023 – Teuku Raya Mahesa

Influencer dikenal memiliki followers yang banyak di media sosial. Mereka dapat membantu brand untuk meningkatkan kesadaran merek, meningkatkan penjualan, dan menciptakan kepercayaan pelanggan baru.

Namun, dengan popularitas yang berkembang pesat ini, banyak influencer tidak jujur mengenai keaslian jumlah followers atau engagement mereka. Ini disebut influencer fraud atau penipuan yang dilakukan oleh influencer.

Influencer fraud adalah praktik di mana influencer membeli followers atau engagement palsu di media sosial mereka untuk menipu merek dan perusahaan tentang pengaruh mereka di media sosial.

Influencer fraud adalah masalah besar bagi brand yang ingin berkolaborasi dengan influencer. Karena mereka akan membayar influencer untuk mengiklankan produk mereka di media sosial.

Tetapi pada kenyataannya, followers dan engagement palsu tidak akan menghasilkan keuntungan apapun.

Mengenal Influencer Fraud

Influencer fraud adalah praktik penipuan, dilakukan oleh influencer atau sebuah akun media sosial palsu dengan tujuan memperoleh uang maupun hadiah dari brand atau perusahaan yang ingin mempromosikan produk atau layanannya.

Influencer fraud bisa terjadi dalam bentuk beragam. Termasuk membeli followers atau pengikut palsu, menyewa akun bot untuk meningkatkan jumlah likes, komen, dan share pada postingan. Atau bahkan membuat akun palsu untuk mempromosikan sebuah produk.

Tidak hanya merugikan brand, tetapi influencer fraud juga merugikan para konsumen. Konsumen dapat tertipu dengan influencer atau akun palsu dan menjadi percaya pada sebuah produk atau layanan, dan ternyata itu tidak sesuai dengan kenyataannya.

Statistik Influencer Fraud

Menurut laporan dari HypeAuditor, sebuah platform analisis influencer. Ada sekitar 53% akun Instagram di seluruh dunia memiliki jumlah followers palsu.

Di Indonesia, persentase akun palsu mencapai 45%. Ini menunjukkan bahwa influencer fraud merupakan masalah global serta tidak dapat kita diabaikan.

Selain itu, menurut laporan dari Influencer Marketing Hub, sekitar 31% responden terdampak influencer fraud. Bahkan, 67% perusahaan masih memiliki kekhawatiran mengenai praktik influencer fraud

Ini menunjukkan bahwa influencer fraud tidak hanya merugikan konsumen. Tetapi juga merugikan perusahaan dan brand yang telah mengeluarkan biaya besar untuk aktivitas influencer marketing.

Mengapa Influencer Fraud Dikenal Sebagai Masalah Besar?

Influencer fraud sangat merugikan brand dan perusahaan yang ingin menggunakan jasa influencer marketing untuk mengembangkan bisnis mereka. Banyak influencer melakukan paktik beli followers serta engagement palsu untuk meningkatkan popularitas mereka.

Namun, pada kenyataannya, mereka tidak memiliki followers atau engagement asli, yang berarti mereka tidak akan memberikan hasil sesuai harapan.

Saat sebuah perusahaan bekerja sama dengan influencer palsu, mereka tidak hanya membuang uang mereka, tetapi mereka juga menempatkan brand mereka pada risiko reputasi.

Sekarang, banyak orang di media sosial sangat pandai dan dapat dengan mudah mengidentifikasi followers serta engagement palsu.

Jika seseorang menemukan bahwa sebuah brand bekerja sama dengan influencer palsu. Itu dapat merusak reputasi brand dan membuat orang kehilangan kepercayaan pada perusahaan tersebut.

Ini adalah masalah besar serta harus dihindari oleh dan perusahaan yang ingin menggunakan influencer marketing untuk meningkatkan bisnis mereka!

Untuk memastikan bahwa brand tidak jatuh ke dalam jebakan influencer palsu, penting untuk mengetahui cara mengidentifikasi influencer fraud.

Cara Mendeteksi Influencer Fraud

Mendeteksi influencer fraud memang tidak mudah, tetapi ada beberapa tanda serta dapat membantu kita untuk menghindari influencer fraud. Berikut adalah beberapa tanda-tanda influencer fraud yang perlu diperhatikan:

  1. Jumlah Followers yang Mencurigakan

    Jumlah followers yang sangat besar dalam waktu singkat bisa jadi itu tanda influencer fraud! Perlu diperhatikan bahwa pengikut atau followers yang dibeli cenderung tidak aktif atau tidak tertarik dengan konten influencer.
  1. Engagement Rate Rendah

    Engagement rate rendah juga bisa menjadi tanda-tanda influencer fraud. Influencer fraud biasanya memiliki tingkat engagement rate rendah karena followers palsu tidak akan memberikan respons pada konten mereka.
  1. Kualitas Konten Kurang Baik

    Influencer fraud juga cenderung memiliki kualitas konten buruk atau tidak konsisten. Konten yang diposting oleh influencer palsu cenderung tidak sesuai dengan niche atau topik yang dipromosikan.
  1. Kurangnya Interaksi

    Interaksi antara influencer dan followers juga bisa menjadi tanda-tanda influencer fraud. Influencer palsu biasanya tidak akan menjawab pertanyaan atau komentar dari followers karena mereka tidak memiliki followers asli. 
  1. Kesamaan Followers

    Maksudnya seperti apa? Jika influencer memiliki jumlah followers yang sangat banyak namun mayoritas followers memiliki kesamaan dalam hal lokasi atau bahasa, hal ini bisa menjadi tanda-tanda influencer palsu.

    Influencer palsu biasanya membeli followers dari satu lokasi atau negara tertentu untuk meningkatkan jumlah followers secara instan. Atau bahkan bisa dilihat dari cara penamaan dan pengisian bio para followers.
  1. Kredibilitas Influencer

    Periksa kredibilitas dan reputasi influencer sebelum memilihnya untuk bekerja sama. Periksa juga portfolio (portofolio) mereka untuk melihat apakah mereka pernah bekerja sama dengan brand atau perusahaan besar sebelumnya.

    Influencer dengan reputasi baik dan pernah bekerja sama dengan brand terkenal cenderung lebih kredibel dibandingkan influencer yang tidak berpengalaman sebelumnya.

Tips Menghindari Influencer Fraud Ala PopStar

Ada beberapa cara untuk dilakukan dalam menghindari influencer fraud, antara lain:

  1. Gunakan Platform Analisis Influencer

    Platform analisis influencer seperti Hype Auditor atau Analisa.io. Platform tersebut dapat membantu mengidentifikasi akun palsu atau akun yang menggunakan bot untuk meningkatkan jumlah followers dan interaksi.
  1. Verifikasi Followers dan Engagement Rate

    Sebelum bekerja sama dengan influencer, periksa jumlah followers dan tingkat engagement rate mereka. Periksalah, apakah followers dan interaksi yang mereka dapatkan dari akun aktif atau tidak?
  1. Pertimbangkan Kualitas Konten

    Periksa kualitas konten yang diposting oleh influencer dan pastikan bahwa konten tersebut sesuai dengan niche atau topik yang dipromosikan. Konten dengan tingkat konsisten tinggi serta berkualitas dapat menunjukkan bahwa influencer tersebut kredibel dan dapat dipercaya.
  1. Periksa Kredibilitas Influencer

    Periksa reputasi dan kredibilitas influencer sebelum bekerja sama. Periksa portfolio mereka untuk melihat apakah mereka pernah bekerja sama dengan brand atau perusahaan besar sebelumnya.
  1. Mencari Influencer Melalui Platform Influencer Marketing

    Untuk menghindari praktik influencer fraud. Alangkah baiknya untuk menggunakan platform influencer marketing terkemuka di Indonesia, Salah satunya PopStar.

    Dengan menggunakan jasa atau platform influencer marketing, Anda bisa terhindar dari kepalsuan para influencer.

    Jika Anda tertarik menggunakan jasa influencer marketing di PopStar, Anda bisa menghubungi kami melalui link ini!