Lets set up a call to discuss your brand success journey.

Mengetahui 6 Tanda Influencer Fraud yang Sering Terjadi

April 27, 2023

mengetahui-6-tanda-influencer-fraud-yang-sering-terjadi banner

27 April 2023 – Teuku Raya Mahesa

Sudah ada banyak kasus influencer fraud di Indonesia, praktik ini dapat merugikan perusahaan dan juga konsumen. Influencer dikenal memiliki kekuatan untuk membuat brand tertentu menjadi viral dan mendapatkan popularitas di media sosial.

Namun nyatanya, tidak semua influencer adalah benar-benar asli dan memiliki pengaruh nyata. Influencer fraud adalah tindakan tidak jujur ​​dari influencer yang mencakup pembelian followers, likes, atau komentar palsu. Serta mengimplementasikan metode yang menyesatkan untuk meningkatkan engagement pada konten mereka. 

Pentingnya Mengetahui Influencer Fraud di Media Sosial

Mengetahui influencer fraud sangat penting bagi brand yang ingin berkolaborasi dengan influencer. Jika memilih influencer dengan kepemilikan followers palsu atau passive followers, maka kampanye pemasaran tidak akan mencapai target sesuai harapan.

Bahkan, hal tersebut dapat merugikan brand karena akan membuang-buang biaya untuk kampanye yang tidak efektif.

Untuk pembahasan mengenai pentingnya mengetahui influencer fraud, anda dapat membaca artikel Pentingnya Memahami Influencer Fraud di Media Sosial.

Menurut studi Hype Auditor, pada tahun 2020, rata-rata 46% pengikut influencer adalah palsu atau tidak aktif. Artinya, hampir setengah dari followers influencer sebenarnya tidak dapat diandalkan. Hal ini tentu saja berdampak pada engagement rate dan efektivitas kampanye.

Selain itu, influencer palsu dapat merusak reputasi sebuah brand. Jika influencer yang bekerja sama dengan brand memiliki banyak followers palsu atau telah melakukan tindakan curang lainnya.

Maka hal tersebut mampu mempengaruhi citra merek perusahaan tersebut. Followers yang mengetahui hal tersebut dapat merasa kecewa dan menganggap brand tidak dapat dipercaya, karena berkolaborasi dengan influencer palsu.

Situs-situs Untuk Mendeteksi Influencer Fraud

Terdapat beberapa situs untuk mendeteksi influencer fraud, di antaranya adalah:

  • Hype Auditor: Situs ini menyediakan layanan audit influencer untuk membantu perusahaan menemukan influencer yang memiliki followers asli dan terlibat secara aktif dengan konten mereka. Hype Auditor menggunakan algoritma canggih untuk memeriksa rasio engagement rate, kualitas followers, dan tindakan curang lainnya.
  • Social Blade: Social Blade menyediakan informasi tentang statistik media sosial, termasuk jumlah followers, like, dan komentar yang diterima oleh influencer. Situs ini juga dapat memberikan informasi tentang tren pertumbuhan dan menunjukkan apakah followers influencer bertambah secara alami atau hanya karena membeli followers.

Mengetahui influencer fraud dapat membantu brand dalam memilih influencer yang tepat untuk kampanye pemasaran mereka. Influencer dengan followers aktif dan terlibat pada konten mereka dapat membantu brand untuk mencapai target pasar sesuai dengan keinginannya.

Sebaliknya, influencer palsu atau influencer dengan tindakan mencurangi dapat merugikan brand dan merusak reputasi mereka. Oleh karena itu, penting bagi brand untuk melakukan audit influencer sebelum memilih influencer untuk kampanye pemasarannya.

Berikut 6 Tanda Influencer Fraud yang Sering Terjadi

  1. Jumlah Followers yang Meningkat Dengan Tiba-Tiba

    Salah satu tanda utama dari influencer fraud adalah ketika jumlah followers akun media sosial meningkat secara drastis dalam waktu singkat. Mungkin terjadi ketika influencer membeli followers atau menggunakan bot untuk meningkatkan jumlah followers mereka. 

    Followers palsu biasanya dibeli melalui layanan yang menawarkan jasa untuk meningkatkan jumlah followers di media sosial. Namun, followers palsu tidak akan memiliki interaksi atau engagement dengan konten influencer

    Oleh karena itu, sebelum bermitra dengan influencer, pastikan untuk memeriksa peningkatan followers mereka secara bertahap dan bertahap.
  1.  Engagement Rendah

    Selain followers palsu, tanda lain dari influencer fraud adalah rendahnya keterlibatan atau engagement. Engagement rendah dapat terjadi karena followers yang bukan followers organik tidak akan berinteraksi dengan konten influencer.

    Namun, influencer fraud juga dapat dilakukan dengan cara membeli like, komentar, atau bagikan untuk meningkatkan angka engagement secara palsu.

    Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Influencer Marketing Hub, terdapat rata-rata angka engagement normal bagi influencer pada platform Instagram, yaitu:

    3,86% untuk akun dengan followers kurang dari 1.000

    1,95% untuk akun dengan followers antara 1.000 hingga 10.000

    1,00% untuk akun dengan followers antara 10.000 hingga 100.000

    0,75% untuk akun dengan followers antara 100.000 hingga 1 juta

    0,55% untuk akun dengan followers lebih dari 1 juta

    Jika angka engagement influencer jauh di bawah angka rata-rata tersebut, maka bisa jadi hal tersebut adalah tanda dari influencer fraud.
  1. Komentar Tidak Relevan atau Bahkan Spam

    Komentar yang tidak relevan pada postingan influencer juga dapat menjadi tanda dari influencer fraud.

    Komentar semacam itu dapat berasal dari bot atau pengguna palsu, dan mereka tidak tertarik pada konten influencer tersebut.

    Tanda influencer fraud selanjutnya adalah komentar spam. Influencer yang menggunakan bot untuk meningkatkan engagement mereka seringkali menghasilkan komentar spam dan terlihat tidak relevan atau tidak berarti.

    Komentar seperti “follow for follow” atau “like for like!” seringkali menjadi tanda bahwa influencer tersebut menggunakan bot untuk meningkatkan engagement mereka.

    Atau bahkan hanya menggunakan emoji tidak beragam, seperti love, fire, dan lainnya.
  1. Tidak Konsisten Dengan Brand atau Topik

    Influencer fraud juga dapat terjadi ketika influencer tidak konsisten dengan brand atau topik pada postingan mereka.

    Hal ini dapat mengarahkan followers untuk meragukan keaslian influencer dan mengganggu hubungan bisnis yang dibangun dengan brand.
  1. Terlalu Banyak Tautan Afiliasi

    Tautan afiliasi adalah tautan yang diberikan oleh influencer untuk mempromosikan produk atau layanan tertentu.

    Jika influencer menggunakan terlalu banyak tautan afiliasi dalam postingan mereka, hal ini dapat menjadi tanda influencer fraud.

    Hal Ini dapat menunjukkan bahwa influencer lebih tertarik pada penghasilan daripada membangun hubungan jangka panjang dengan brand.
  1. Tidak Transparan Dalam Bisnis

    Terakhir, tanda influencer fraud lainnya adalah ketika influencer tidak transparan dalam bisnis mereka. Influencer harus selalu mengungkapkan hubungan bisnis mereka dengan brand dan harus jujur ​​tentang apa yang mereka promosikan.

    Jika influencer tidak transparan tentang hubungan bisnis mereka, hal ini dapat merugikan merek dan audiens influencer.

Influencer fraud dapat menjadi masalah serius bagi brand dan pengiklan yang ingin memanfaatkan media sosial untuk kampanye pemasaran mereka.

Namun, dengan memahami tanda-tanda influencer fraud, Anda dapat menghindari kerugian dan membangun hubungan bisnis dengan influencer yang jujur ​​dan transparan.

Jika Anda ingin terhindar dari praktik influencer fraud, alangkah baiknya untuk menggunakan jasa influencer marketing Indonesia. Atau Anda dapat mencari platform influencer marketing, salah satunya adalah PopStar.

Bersama PopStar, Anda dapat terhindar dari praktik influencer fraud. Bahkan Anda juga dapat menjalin hubungan jangka panjang bersama influencer kami.

Jika Anda memiliki pertanyaan mengenai influencer marketing, Anda dapat menghubungi kami di sini.