Saat ini keberadaan influencer Indonesia bukanlah hal yang lazim. Bahkan banyak orang menjadikan influencer sebagai pekerjaan utama mereka, karena menjadi influencer bisa meraup keuntungan yang besar.
Apalagi keberadaan influencer ini sudah dimanfaatkan oleh brand-brand untuk membantu mempromosikan produknya. Brand merasa influencer ini memiliki pengaruh besar di media sosial dan mereka dapat menjangkau target audience melalui influencer marketing.
Lalu bagaimana brand dapat menjangkau target audiens menggunakan influencer marketing?
Waktu yang pas, kali ini influencer marketing platform PopStar akan membahas cara menjangkau target audiens melalui influencer marketing. Mau tahu? Yuk simak di sini!
Apa Itu Influencer Marketing?
Influencer marketing adalah strategi yang melibatkan influencer dengan jumlah pengikut yang besar di media sosial seperti Instagram atau Twitter untuk mempromosikan produk atau layanan suatu brand.
Awalnya, brand akan kerjasama dengan influencer Indonesia yang memiliki jumlah pengikut besar. Saat ini, jumlah followers bukan menjadi patokan dalam mengajak kolaborasi influencer.
Berkat hobi dan selera orang yang semakin beragam, brand lebih memilih influencer yang sesuai dengan produk atau layanan yang akan dipromosikan. Juga brand akan memilih influencer berdasarkan tingkat engagement mereka.
Misalnya, brand ingin mempromosikan produk fashion dengan harga murah. Untuk itu, agar hasil lebih efektif brand akan berkolaborasi dengan influencer yang kerap membuat konten memperkenalkan produk atau outfit murah pada audiensnya.
Tetapi influencer jenis ini tidak cocok untuk mempromosikan produk fashion high-end. Bahkan jika itu produk bagus, sulit untuk meyakinkan audiensnya untuk membeli produk high-end, karena mereka tertariknya dengan produk murah.
Dalam melakukan influencer marketing, penting untuk mempertimbangkan apakah produk atau layanan brand cocok dengan demografi pengikut influencer dan interest influencer itu sendiri.
Manfaat Menjalankan Influencer Marketing
Manfaat menjalankan influencer marketing membuat brand lebih dikenal oleh lebih banyak orang lagi dan dapat meningkatkan penjualan produk.
Influencer umumnya mengkhususkan diri dalam bidang tertentu yang mereka kuasai seperti beauty, fashion, dan memasak. Mereka ini diikuti oleh orang-orang yang juga memiliki interest yang sama dengan influencer tersebut.
Dengan begitu mudah untuk memastikan apakah konten dari influencer cocok atau tidak dengan produk atau layanan suatu brand.
Berbeda dengan iklan biasa, influencer marketing tidak terlalu menekan influencer sehingga mereka membebaskan influencer untuk berkarya dan mempromosikan produk atau layanan brand sesuai dengan audience mereka, apa yang disukai audiensnya.
Konten brand yang berkolaborasi dengan influencer dipercayai dapat menarik perhatian audience, sehingga brand dikenal lebih banyak lagi, dan makin banyak orang yang kenal dengan produk atau layanan brand.
Selain itu, influencer marketing saat ini dapat terhubung langsung dengan e-commerce. Brand dapat menghubungkan link produk dalam konten kolaborasi dengan influencer. Sehingga mereka bisa menarik audience untuk melakukan pembelian secara langsung.
Penyebaran yang luas dari “like” dan “retweet” oleh pengikutnya juga bisa menjadi daya taruk yang besar. Karena dari fitur tersebut, brand dapat memeriksa berapa jumlah like dan retweet pada kontennya, sehingga mereka dapat tahu tingkat engagement konten kolaborasinya.
Brand juga dapat menganalisa berapa banyak audiens yang melakukan pembelian melalui link yang diturunkan dalam konten. Sehingga mereka bisa melihat efek dari kolaborasi tersebut dan menjadi bahan pertimbangan untuk campaign berikutnya untuk hasil yang lebih efisien.
Hal yang harus diingat brand saat menjalankan influencer marketing adalah mereka harus menyampaikan bahwa konten merupakan iklan atau sponsor untuk menghindari kesan tertipu bagi audiens dan menimbulkan kontroversi.
Saat memilih influencer, penting untuk membuat pedoman regulasi dan berkonsultasi dengan agensi untuk memastikan informasi produk atau layanan disampaikan dengan benar.
Hambatan Menjalankan Influencer Marketing
Dalam menjalankan influencer marketing, terdapat beberapa hambatan yang kerap dirasakan oleh brand.
Pertama, sulit untuk menemukan influencer yang tepat. Ini merupakan hambatan umum yang kerap dirasakan oleh brand. Bagi brand menemukan influencer yang tepat dan sesuai dengan produk atau layanan yang akan dipromosikan merupakan sebuah tantangan.
Memilih influencer dengan jumlah pengikut besar untuk mendapatkan hasil terbaik bukanlah hal mudah. Kerjasama dengan influencer yang memiliki jumlah pengikut besar bisa mencapai jangkauan yang lebih luas.
Apabila influencer memiliki jumlah pengikut yang banyak, tetapi demografi pengikutnya tidak sesuai dengan brand, maka campaign yang dijalankan pun tidak berhasil. Maka dari itu perlu memeriksa kesesuaian influencer dengan brand.
Hal yang perlu dipertimbangkan lainnya adalah riwayat dari influencer yang akan diajak kolaborasi. Apakah influencer tersebut memiliki riwayat kontroversi? Atau apakah ia pernah membuat konten yang tidak sopan, dan lain sebagainya.
Jika brand sudah mengecek riwayat influencer terlebih dahulu, maka brand dapat menghindari kerugian yang bisa merusak citra brand kedepannya.
Hambatan lain yang kerap dirasakan brand adalah adanya masalah komunikasi dengan influencer. Brand ingin influencer menyampaikan pesan bermanfaat untuk produk atau layanan mereka, namun influencer tidak melakukannya dengan baik malah menciptakan respon negatif dari audiens.
Untuk menghindari risiko tersebut, brand perlu memeriksa jenis pesan yang biasanya disampaikan oleh influencer. Negosiasikan pesan yang akan disampaikan, agar konten yang dibuat tidak menyimpang dan menarik audience untuk engage dengan konten.
Fitur-Fitur dari Media Sosial dan Platform Streaming Video
Selanjutnya, influencer marketing agency PopStar akan menjelaskan fitur-fitur dari media sosial dan platform streaming video yang kerap digunakan dalam influencer marketing.
Meskipun media sosial sudah tidak asing lagi, tetapi masing-masing media sosial ini memiliki fitur uniknya sendiri.
Brand yang dapat memanfaatkan fitur di media sosial secara maksimal, maka kamu bisa mencapai hasil yang lebih baik.
Pertama ada Instagram yang penggunaan utamanya untuk memposting foto dan video. Platform ini cocok untuk konten yang menarik secara visual seperti makanan, fashion, beauty, dan perjalanan. Banyak brand yang memanfaatkan Instagram dalam melakukan influencer marketing.
Instagram juga memiliki fitur belanja yang memungkinkan pengguna untuk beralih langsung ke situs di mana produk atau layanan dalam konten dijual. Proses pembelian pun mudah, sehingga membuatnya lebih diterima oleh audience.
Di sisi lain Twitter merupakan media sosial di mana pengguna utamanya memposting teks atau disebut tweet dengan batas 140 karakter per postingan, sehingga lebih mudah diakses dan dibaca oleh audiens.
Fitur utama dari Twitter adalah “retweet,” yang memungkinkan konten atau tweet tersebar dengan cepat dan diterima oleh lebih banyak orang. Banyak audience mencari informasi dan topik terkini secara real-time melalui Twitter dibanding mengakses Google.
Selain Twitter terdapat YouTube. YouTube merupakan platform streaming video yang digunakan oleh berbagai kalangan, tanpa memandang usia atau jenis kelamin. Misalnya, brand dapat memperkenalkan produk atau layanannya dalam video, lalu kamu dapat membuat tautan ke situs penjualan yang dilampirkan untuk mendorong pelanggan melakukan pembelian.
Kekuatan persuasifnya membuat mudah untuk menyampaikan daya tarik produk atau layanan kepada penontonnya.
Beberapa influencer Indonesia mengkhususkan dirinya di dalam genre tertentu, seperti YouTuber kecantikan, YouTuber fashion, YouTuber memasak, dan lain sebagainya.
Dengan menargetkan pengguna yang tertarik pada genre-genre tersebut, tingkat efektivitas yang lebih tinggi dapat dicapai.
TikTok merupakan platform streaming video di mana pengguna memposting video “short-form” yang lebih pendek daripada YouTube. TikTok populer di kalangan generasi muda, terutama mereka yang berusia remaja dan 20-an.
Dalam membuat konten di TikTok, pengguna dapat memasukkan lagu-lagu yang sedang trend sebagai latar belakang videonya. Lagu-lagu nostalgia yang dirilis puluhan tahun lalu kembali populer lagi di kalangan generasi muda berkat TikTok. Karena generasi muda cenderung tidak menyukai konten yang terlalu ter komersialisasi, lebih baik mempertimbangkan menggunakan influencer yang memprioritaskan “lucu,” “kerek,” atau “modis.”
Jangkau Target Audiens Bersama Influencer PopStar
Itu tadi penjelasan seputar jangkau target audiens melalui influencer marketing. Untuk dapat menjangkau target audiens, brand perlu menemukan influencer yang tepat dan sesuai dengan produk yang akan dipromosikan.
Jangan memilih influencer hanya karena memiliki jumlah pengikut yang banyak. Pilih mereka berdasarkan kecocokan dengan brand dan kedekatan dengan audiencenya.
Jika kamu masih kesulitan dalam menemukan brand yang cocok, maka kamu dapat memakai jasa influencer marketing agency PopStar.
Di PopStar kamu dapat bekerja sama dengan influencer berkualitas dan tahu bagaimana membuat konten yang menarik bagi audiensnya.
Influencer PopStar akan membantu mensukseskan campaign mu dan harga influencer Indonesia di PopStar pun affordable bagi brand. Kamu bisa menggunakan jasa endorse Instagram maupun jasa endorse media sosial lainnya di PopStar.
Jadi tunggu apalagi, yuk kerjasama dengan influencer PopStar!
Bila masih terdapat pertanyaan, kamu bisa klik link agar tim digital marketing service PopStar dapat segera menjawab pertanyaan mu!