Lets set up a call to discuss your brand success journey.

Kelebihan dan Kekurangan AI Influencer dalam Marketing

October 16, 2023

kelebihan-dan-kekurangan-ai-influencer-dalam-marketing banner

16 Oktober 2023 – Faridatur Riskiyah

Kehadiran AI influencer seolah menjadi angin segar dalam dunia marketing. Bagaimana tidak? Ternyata teknologi sekarang sudah berkembang menjadi semakin canggih, bahkan untuk urusan promosi produk saja sudah bisa pakai AI influencer.

Akan tetapi, kemunculan AI influencer ini ternyata punya kelebihan dan kekurangan. Dalam dunia marketing, kehadiran influencer bisa menjadi strategi dalam memasarkan produk. Lalu, bagaimana jika influencer tersebut adalah sebuah AI atau kecerdasan buatan?

Kelebihan AI Influencer dalam Marketing

AI influencer punya segudang manfaat jika benar-benar dimanfaatkan secara baik. Setiap brand tentunya menginginkan hasil maksimal dalam promosi produk sehingga bisa menggunakan AI influencer ini. Berikut kelebihan AI influencer dalam marketing:

1. Skalabilitas/Konsistensi Tinggi

AI Influencer memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan ribuan, bahkan jutaan orang secara simultan tanpa mengalami kelelahan atau mengorbankan konsistensi pesan. Hal ini sangat berharga dalam menggarap pasar secara lebih luas.

2. Analisis Data Lebih Baik dan Cepat

AI Influencer mampu menganalisis data secara cepat dan mendalam, mengidentifikasi tren, pola perilaku konsumen, dan preferensi dengan lebih akurat. Kelebihan ini memberikan pengetahuan berharga sehingga dapat membimbing pembuatan keputusan pemasaran.

3. Personalisasi Konten secara Lebih Baik

Dengan menggunakan data yang dianalisis, AI Influencer bisa menciptakan konten yang sangat dipersonalisasi untuk setiap individu, meningkatkan keterlibatan sekaligus interaksi dengan audiens secara signifikan.

4. Penghematan Biaya/Efisiensi Operasional

AI Influencer tidak memerlukan kompensasi finansial seperti influencer manusia. Dalam jangka panjang, ini mengarah pada penghematan biaya substansial, terutama bagi perusahaan yang ingin terus mempertahankan strategi pemasaran jangka panjang.

5. Kemampuan untuk Berkembang

AI Influencer dapat memperbarui diri dan belajar dari setiap interaksi yang mereka lakukan, memungkinkan mereka untuk terus meningkatkan performa mereka seiring waktu dengan memadukan strategi pemasaran secara lebih baik.

6. Kontrol Penuh atas Citra Brand

Perusahaan memiliki kendali penuh terhadap pesan yang disampaikan serta citra brand melalui AI Influencer. Berbeda dengan manusia, AI bisa membantu meminimalkan risiko kesalahan atau kontroversi di masa depan.

Kekurangan AI Influencer dalam Marketing

Di samping kelebihannya, menggunakan AI influencer dalam marketing juga punya beberapa kekurangan, yaitu:

1. Kurangnya Aspek Empati Manusia

AI Influencer tidak memiliki emosi maupun perasaan seperti manusia. Mereka tidak dapat membangun hubungan emosional sehingga kurang merasakan empati terhadap audiens, di mana emosi tersebut sering menjadi kunci kesuksesan pemasaran.

2. Ketergantungan Pada Data yang Akurat

Efektivitas AI Influencer sangat bergantung pada kualitas data. Jika data yang dimasukkan tidak akurat atau relevan, rekomendasinya juga akan menjadi tidak akurat. Artinya, dibutuhkan training khusus agar proses promosi bisa dilakukan dengan sesuai.

3. Tidak Mampu Membuat Keputusan Etis

AI Influencer tidak memiliki kapasitas untuk membuat keputusan etis/moral. Mereka beroperasi sesuai dengan algoritma yang diprogramkan, tanpa mempertimbangkan implikasi etika atau moral dari tindakan mereka. Oleh karena itu, aspek ini masih menjadi kekurangannya.

4. Potensi Kesamaan Konten Terlalu Tinggi

Algoritma dari AI Influencer mungkin menghasilkan konten terlalu seragam atau serupa di seluruh platform. Hal ini dapat membatasi kreativitas sekaligus mempengaruhi keunikan brand. Oleh karena itu, kreativitas manusia masih dibutuhkan dalam konteks ini.

Misalnya, kata-kata atau ucapan dari AI influencer saat sedang mempromosikan produk bisa saja terlihat sama sehingga cukup membosankan. Tetapi, hal ini bisa dicegah dengan melakukan training atau membuat program baru pada AI.

5. Keterbatasan Menanggapi Keadaan Darurat

AI Influencer tidak dapat secara spontan menanggapi peristiwa secara mendadak maupun pada saat mengatasi keadaan darurat, berbeda dengan fleksibilitas manusia. Kejadian darurat yang dimaksud adalah sebuah kondisi di mana AI belum sempat diprogram.

6. Kurangnya ‘Human Touch’ dalam Interaksi

Respons AI Influencer sering terasa terstruktur dan kurang alami, kurang memiliki sentuhan manusia yang mampu membentuk koneksi lebih kuat dengan audiens. Dalam konteks ini, influencer manusia masih jauh lebih unggul daripada AI influencer.

Dalam pengembangan strategi pemasaran, pemilik brand harus mempertimbangkan dengan bijak kelebihan dan kekurangan AI Influencer. Kombinasi antara kekuatan AI dan interaksi manusia mungkin bisa membawa pengalaman pemasaran secara lebih menyeluruh, otentik, dan unggul.

Oleh karena itu, kamu tetap punya pilihan untuk menggabungkan keduanya sebagai bagian dari strategi marketing. Apalagi, kehadiran AI influencer ini masih tergolong baru sehingga ketika menggunakannya bisa menjadi daya tarik lebih agar audiens mau melihat kampanye.

Jika berminat mencoba strategi influencer marketing lainnya, PopStar secara terbuka akan memberikan rekomendasi terbaik. Entah itu produk fashion, skincare, makanan, atau lain sebagainya.

Hubungi PopStar di nomor +62811139897 atau langsung saja konsultasi gratis sekarang!