Lets set up a call to discuss your brand success journey.

Inilah Perbedaan Influencer dan Buzzer, Jangan Salah Pilih

October 11, 2023

inilah-perbedaan-influencer-dan-buzzer-jangan-salah-pilih banner

11 Oktober 2023 – Faridatur Riskiyah

Influencer dan buzzer adalah dua peran yang sering dijumpai dalam dunia pemasaran dan promosi di era digital. Meskipun keduanya terlibat dalam mempengaruhi opini serta perilaku masyarakat terhadap suatu produk/layanan, ada perbedaan penting dari keduanya.

Perbedaan Influencer dan Buzzer

Mengetahui perbedaan influencer dengan buzzer bisa menjadi informasi penting dalam menyusun strategi marketing. Perlu diingat, influencer maupun buzzer memiliki kelebihan serta kekurangan masing-masing dalam konteks pemasaran.

Penasaran? Langsung saja cek perbedaan influencer dengan buzzer berikut ini:

1. Peran Influencer vs Buzzer

Influencer adalah individu dengan pengaruh kuat di media sosial, mampu mempengaruhi opini, keputusan, serta tindakan orang lain melalui konten. Influencer membangun basis pengikut dengan kesamaan minat serta fokus pada hubungan jangka panjang dengan pengikut.

Di sisi lain, buzzer adalah individu yang ditugaskan untuk menyebarkan informasi singkat/pesan promosi mengenai suatu produk/layanan melalui media sosial maupun platform daring lainnya. Mereka fokus pada penyebaran pesan dengan cepat dan luas sehingga relasinya singkat.

2. Fokus Konten Influencer vs Buzzer

Konten influencer cenderung lebih mendalam, informatif, sekaligus terfokus pada merek/produk tertentu. Influencer berusaha membangun koneksi emosional serta berusaha mempengaruhi pendapat pengikutnya dengan konten semenarik mungkin.

Sementara itu, buzzer lebih bersifat instan, ringkas, kadang-kadang kurang terkait dengan brand/produk secara mendalam. Mereka memfokuskan pesan pada promosi cepat tanpa memperdulikan sejauh mana pesan tersebut relevan serta informatif bagi orang lain.

3. Relasi Influencer vs Buzzer dengan Pengikut

Influencer membangun hubungan jangka panjang dengan pengikut mereka. Mereka terlibat secara aktif dengan komunitas mereka, merespons komentar, menjawab pertanyaan, dan membangun interaksi lebih mendalam.

Sementara itu, buzzer umumnya tidak punya pengikut setia. Oleh sebab itu, buzzer cenderung tidak terlibat secara mendalam dengan pengikutnya. Mereka lebih fokus pada penyebaran pesan seluas mungkin tanpa mempertimbangkan relasi dengan orang lain.

4. Kredibilitas Influencer vs Buzzer

Kredibilitas adalah aset utama bagi seorang influencer. Mereka berusaha mempertahankan kepercayaan pengikut melalui konten otentik, jujur, serta berdasarkan pengalaman pribadi. Oleh karena itu, banyak brand menggunakan influencer sebagai strategi marketing.

Di samping itu, buzzer lebih fokus pada penyebaran pesan promosi, sehingga kredibilitas mungkin bukan prioritas utama. Justru, mereka cenderung lebih bersifat promosional alias kurang personal. Cara ini biasanya kurang menyentuh hati audiens sehingga kurang disarankan.

5. Tujuan Pemasaran Influencer vs Buzzer

Influencer digunakan ketika tujuan pemasaran adalah untuk membangun hubungan jangka panjang dengan audiens, meningkatkan brand awareness, hingga mempengaruhi sikap maupun perilaku konsumen.

Sementara itu, buzzer umumnya digunakan jika tujuan pemasarannya ingin menjangkau audiens sebanyak mungkin dalam waktu singkat. Misalnya saat peluncuran produk baru atau promo khusus.

6. Konteks Penggunaan Influencer vs Buzzer

Influencer cocok digunakan dalam kampanye pemasaran yang berfokus pada storytelling, konten edukatif, atau pengenalan produk secara mendalam. Di sisi lain, buzzer cocok digunakan dalam kampanye pemasaran bersifat sementara, seperti flash sale, event terbatas, maupun promo kilat.

Pakai Influencer atau Buzzer?

Pemilihan antara menggunakan influencer atau buzzer dalam mempromosikan produk tergantung pada tujuan kampanye, target audiens, dan karakteristik produk. Berikut adalah panduan untuk membantumu memutuskan apakah sebaiknya menggunakan influencer ataukah buzzer:

Gunakan influencer jika:

  • Ingin membangun hubungan jangka panjang dengan audiens
  • Membutuhkan konten berkualitas dan informatif. Contohnya, konten kreatif, edukatif, dll.
  • Ingin mengincar pasar niche tertentu. Misalnya, produk kecantikan menggunakan beauty influencer, produk bisnis dengan influencer bisnis, dll.
  • Ingin meningkatkan kredibilitas produk, bisa menggunakan influencer dengan keahlian di bidang relevan dengan produk.

Gunakan buzzer jika:

  • Ingin menyampaikan pesan maupun promosi kepada banyak orang dalam waktu singkat, cepat dan luas.
  • Mau melakukan promosi terbatas (flash sale) sehingga butuh penyebaran pesan cepat.
  • Penyebaran pesan promosi secara massive.
  • Punya anggaran terbatas untuk mempromosikan produk.

Kesimpulan

Pilihan antara menggunakan influencer atau buzzer tergantung pada strategi pemasaran, target audiens, hingga tujuan kampanye itu sendiri. Jika ingin membangun hubungan jangka panjang, fokus pada kredibilitas, serta menciptakan konten mendalam, maka influencer adalah solusinya.

Namun, jika ingin menjangkau banyak orang dengan cepat, memiliki anggaran terbatas, atau membutuhkan promosi kilat, buzzer bisa memberikan hasil efektif. Tetapi, kombinasi cerdas dari keduanya juga dapat menjadi strategi terbaik untuk mencapai tujuan pemasaran.

Influencer dan buzzer memang memiliki peran serta fokus berbeda dalam strategi pemasaran. Tetapi bisa dintegrasikan sedemikian rupa untuk mendapatkan keuntungan lebih banyak. Coba pahami lebih banyak tentang influencer marketing bersama PopStar sekarang!

Kamu bisa dapatkan masukan terbaik seputar influencer marketing dengan mengisi formulir ini atau berdiskusi langsung lewat telepon ke nomor +62811139897. Tunggu apa lagi? Langsung pakai kesempatan emas ini untuk dapatkan strategi pemasaran terbaik!