Lets set up a call to discuss your brand success journey.

Influencer Marketing Sudah Tidak Relevan. Yuk Simak Penjelasannya

January 24, 2023

influencer-marketing-sudah-tidak-relevan-yuk-simak-penjelasannya banner

24 Januari 2023 – Della Octavilia

Benarkah kini influencer marketing sudah tidak relevan? Belum lama ini, terdapat perbincangan bahwa influencer marketing di Indonesia akan mulai ditinggalkan. Hal ini karena banyak nya influencer menerapkan harga yang terlalu overprice.

Bahkan, terdapat salah satu influencer yang tarif satu kali post-nya dapat membeli sebuah  mobil, atau rumah. Sangat mencengangkan bukan? 

Pernyataan influencer marketing sudah tidak efisien lagi berbanding terbalik dengan pernyataan dari Forbes. Menurut laman Forbes.com, tahun 2023 influencer marketing tetap menjadi senjata andalan dalam melancarkan strategi marketing suatu brand. 

Jadi, istilah “Influencer marketing sudah tidak relevan” ini valid atau tidak, ya?

Di sini PopStar sebagai influencer marketing platform akan membahas  lanjut seputar trend penggunaan influencer marketing apakah masih relevan atau tidak? Jadi, simak penjelasannya ya!

Apa Itu Influencer Marketing?

Apa itu influencer marketing? Dilansir dari laman Influencer Marketing Hub, influencer marketing adalah strategi pemasaran antara sebuah brand dan influencer yang bekerja sama untuk mempromosikan atau memasarkan produk atau layanannya. 

Influencer adalah seseorang yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian dari para pengikutnya. Biasanya para influencer ini mempunyai pengetahuan lebih di salah satu bidang, lalu setiap pendapatnya akan didengarkan serta ber efek pada keputusan pegikutnya.

Misalnya, seorang influencer di bidang kecantikan, Tasya Farasya sedang mempromosikan lipstick salah satu brand lokal. Nah, unggahan dari Tasya Farasya ini dapat mempengaruhi keputusan pembelian dari pengikutnya. 

Dengan kuatnya pengaruh seorang influencer, maka dari itu influencer marketing merupakan strategi jitu dari suatu brand agar produk dan layanannya dapat diketahui oleh lebih banyak orang atau istilahnya dapat meningkatkan brand awareness.

Sederhananya, influencer marketing adalah kamu sebagai pemilik brand menjalin kerja sama dengan seorang influencer untuk mempromosikan produk atau layanan dari brand-mu secara online.

Oiya, istilah influencer tidak hanya terbatas pada selebriti saja lho. Melainkan, saat ini siapa saja dapat menjadi seorang influencer. 

Jika seseorang memiliki minat dan pengetahuan lebih pada satu bidang, dan ia sudah dipercaya dan mampu mempengaruhi tindakan setiap pengikutnya, maka ia bisa disebut sebagai seorang influencer.

Manfaat Influencer Marketing

Menurut laman Oberlo.com, 93% dari marketer masih menggunakan influencer marketing. Lalu, apa saja manfaat influencer marketing bagi brand?

1. Meningkatkan Brand Awareness

Pertama, manfaat influencer marketing adalah dapat meningkatkan brand awareness. Jika brand-mu masih terbilang baru dan kamu ingin agar produk dari brand diketahui oleh banyak orang, maka kamu dapat menggunakan influencer marketing.

Saat brand bekerja sama dengan influencer, kontribusi influencer adalah membantu menumbuhkan kesadaran merek (brand awareness). Nantinya, influencer akan mengunggah konten yang berhubungan dengan produk-mu. Bisa berupa review video, video unboxing, giveaway, dan lainnya.

Melalui unggahan dari influencer tersebut, produk kamu akan diketahui oleh banyak orang, dan bisa jadi menjadi peluang calon konsumen bagi produk kamu.

2. Menjangkau Target Audiens secara Efektif

Saat kamu dapat menentukan influencer yang tepat dan memiliki value bagi brand, maka kamu dapat menjangkau target audiens secara lebih efektif. 

Contohnya, brand kamu dari bidang kuliner, maka kamu dapat bekerja sama dengan influencer yang kerap membuat konten seputar makanan seperti Magdalena, Ken & Grat, Next Carlos, dan lainnya. Dengan memilih influencer yang tepat, maka audiens akan jauh lebih tertarik karena niche-nya yang telah sesuai.

3. Membangun Kepercayaan Terhadap Brand

Influencer yang telah memiliki pengaruh kuat pada pengikutnya dapat membangun rasa kepercayaan terhadap brand. 

Misalnya, brand kecantikan bekerja sama dengan salah satu influencer TikTok, yaitu Dr. Yessica Tania yang kerap membagikan tips seputar perawatan kulit, skincare, dan lainnya. Maka, saat brand mu di mention oleh Dr.Yessica, para pengikutnya pun akan lebih percaya pada produk atau brand tersebut. 

4. Meningkatkan Penjualan

Influencer yang memiliki pengaruh besar bagi para pengikutnya, dapat membuat produk yang sedang ia promosikan mengalami peningkatan dalam penjualannya. Saat seorang influencer memasarkan suatu produk atau brand di media sosialnya, maka para pengikutnya akan terdorong untuk melakukan pembelian terhadap produk tersebut.

Lalu, dengan begitu besarnya manfaat dari influencer marketing, apakah influencer marketing akan ditinggalkan? 

Trend Influencer Marketing di Tahun 2023 Masih Relevan?

Apakah di tahun ini trend influencer marketing sudah tidak relevan lagi? Menurut salah satu postingan dari akun instagram garistemu.co, membagikan prediksi influencer marketing di tahun 2023 sudah tidak relevan lagi.

Influencer marketing sudah tidak relevan di 2023? PopStar bahas di artikel ini. Akun Instagram Garistemu.co
Salah satu postingan akun garistemu di Instagram

Dari postingannya tersebut, garistemu.co menyatakan akibat dari tingginya rate card postingan influencer Indonesia yang overpriced membuat influencer marketing akan mulai ditinggalkan.

Bahkan, terdapat influencer yang memiliki rate card satu kali postingan yang dapat membeli satu buah mobil atau rumah. Mengejutkan bukan?

Tetapi istilah trend influencer marketing yang akan ditinggalkan di tahun 2023 ini berbanding terbalik dari pertanyaan laman Forbes.com. Laman Forbes.com mengatakan bahwa influencer marketing tetap menjadi senjata andalan dalam melancarkan strategi marketing suatu brand. 

Pernyataan dari Forbes ini juga didukung oleh laman Influencer Marketing Hub yang mengatakan bahwa, di tahun 2022 kemarin perkembangan influencer marketing telah mencapai $ 16.4 miliar, dan juga terdapat peningkatan sebesar 465% dalam pencarian untuk kata “influencer marketing” di mesin pencari Google.

Rate card influencer kerap mahal atau overpriced menurut laman mediatics.co.id merupakan hal yang wajar. Hal ini bisa terjadi karena influencer tersebut memiliki dampak yang begitu besar bagi brand, memiliki engagement rate tinggi, atau memiliki tampilan mahal.

Trend influencer marketing 2023 akan terus relevan dan menjadi senjata jitu bagi pemasaran, jika suatu brand dapat mengeksekusi strategi marketing serta dapat memilih influencer yang tepat dan cocok bagi brand.

Jika saja brand dapat memilih influencer dengan citra yang sama dengan brand, maka influencer marketing akan berjalan mulus.

Maka, Apa yang Harus Dilakukan Brand Agar Influencer Marketing Tetap Relevan?

1. Pilih Influencer yang Tepat

Cara pertama untuk brand agar penerapan influencer marketing efektif adalah dengan memilih influencer yang tepat.

Sebagai brand, kamu harus mengetahui tingkatan dari influencer. Sejauh ini terdapat 4 tingkatan influencer, pertama ada Nano Influencer dengan jumlah followers 500-10.000, Micro influencer 10.000-100.000 followers, Macro influencer 100.000-500.000 followers, hingga Mega influencer 500.000-1.000.000 followers.

Setelah mengetahui tingkatan influencer, kamu harus sesuaikan value yang dimiliki influencer dengan brand.

Jika brand mu bergerak di bidang kecantikan, maka kamu harus memilih influencer yang berkaitan dengan kecantikan, Nanda Arsyinta misalnya.

Jangan kamu pilih influencer yang berkaitan dengan bidang otomotif, tetapi brand mu bergerak di bidang kesehatan. Tidak nyambung jadinya.

PopStar sebagai influencer marketing platform akan membantu brand mu menemukan influencer yang tepat dan sesuai dengan value brand.

2. Mulai Menggunakan Nano dan Micro Influencer

Tahukah kamu, saat ini banyak brand yang memilih bekerja sama dengan nano dan micro influencer? 

Sejak tahun 2016, brand-brand beralih dari awalnya menggunakan mega influencer menjadi menggunakan micro influencer. Awalnya hanya 1:3 menjadi 1:10 brand berpindah fokus dari mega influencer ke micro influencer. 

Brand melihat, bekerja sama dengan nano dan micro influencer akan mendatangkan keuntungan yang lebih besar. Padahal budget yang dikeluarkan sama seperti mereka bekerja sama bersama mega influencer.

Hal ini dikarenakan nano dan micro influencer lebih dapat menyampaikan pesan brand secara efektif pada pengikutnya. Banyak pengikut nano dan micro influencer mem-follow mereka karena percaya dengan pengetahuan sang influencer di bidangnya masing-masing.

Hal berbeda datang dari mega influencer, di mana pengikutnya banyak memfollow bukan karena keahlian dari sang influencer, melainkan hanya dari pamor influencer itu saja.

Sebagai influencer marketing platform, PopStar juga menyediakan layanan agency yang memiliki banyak jenis influencer.

Influencer tersebut terdiri dari berbagai kategori dan di berbagai kota yang siap mensukseskan promosi brand-mu.

3. Penggunaan Konten Video

Penggunaan konten video saat ini diprediksi akan menguasai platform media sosial. Hal ini karena, banyak audience yang lebih engage dengan konten  video, karena dinilai lebih menarik dan dapat memuat banyak  informasi dalam waktu yang singkat. 

Saat ini, platform sosial media seperti Tiktok dan Instagram telah  menyediakan konten video pendek sebagai tujuan pemasaran.  Brand dapat memanfaatkan influencer dengan menggunakan  konten video marketing untuk mempromosikan produk yang mereka  pasarkan. 

4. Memadukan Iklan Ads dengan Influencer

Cara berikutnya agar trend influencer marketing tetap efektif, kamu dapat memadukan iklan Ads dengan influencer. 

Berdasarkan laman Social Media Marketing, iklan Ads dapat  mencapai ROI hingga 200%. Maka penggabungan iklan Ads dan  Influencer akan memberikan hasil lebih baik. 

Dalam memadukan iklan Ads dan Influencer, suatu brand boleh mengambil konten yang telah dibuat oleh influencer  kemudian menggunakannya sebagai konten di iklan Ads apabila telah ada perjanjian sebelumnya.

6. Menjalin Hubungan Jangka Panjang

Memiliki hubungan jangka panjang dengan influencer akan sangat membantu brand mendapatkan kredibilitas. Apalagi saat influencer kerap me-mention brand dengan sukarela, pastinya audiens akan mengasosiasikan brand kalian dengan influencer tersebut.

Walaupun hubungan kemitraan antara brand mu dengan influencer telah berakhir, tetap jaga hubungan baik, ya. Agar kedepannya brand terus mendapatkan ulasan positif dari influencer tersebut.

Nah, berdasarkan bahasan panjang ini dapat kita simpulkan, bahwa trend influencer marketing di tahun 2023 tidak akan mati, malahan akan terus berkembang menopang strategi marketing dari suatu brand.

Sebagai marketer atau pemilik brand harus tahu apa saja strategi influencer marketing tepat untuk mencapai tujuan bisnis, misalnya dengan menentukan influencer yang sesuai dengan value brand. 

Berdasarkan cara-cara tersebut dan dibarengi bersama strategi marketing kuat, maka brand mu dipercaya akan mendapatkan result yang maksimal.

PopStar merupakan influencer marketing platform dapat membantu memenuhi segala kebutuhan brand-mu.  Di PopStar, brand-mu akan menemukan influencer berkualitas dan cocok dengan brand value yang dimiliki.

Saat ini, PopStar telah memiliki 650.000 influencer dari berbagai kategori tersebar di berbagai wilayah Indonesia, mulai dari nano, mikro, makro, hingga mega influencers.

Sebagai influencer marketing platform, PopStar juga telah berhasil menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan, mulai dari perusahaan UMKM, hingga ke perusahaan multinasional.

Bila masih ada pertanyaan, silakan klik link ini dan tim PopStar segera menghubungi-mu!