Strategi branding adalah fondasi dari identitas suatu perusahaan atau produk di mata konsumen. Bagaimana brand dipahami, dikenal, dan dihubungkan dengan nilai-nilai tertentu adalah kunci dalam menarik sekaligus mempertahankan pelanggan.
Dalam era digital, influencer marketing telah muncul sebagai salah satu alat terkemuka untuk memperkuat dan memperluas branding. Dalam artikel ini, PopStar akan menjelajahi strategi penting untuk membangun branding melalui influencer marketing.
9 Strategi Branding dengan Influencer Marketing
Strategi branding dengan influencer marketing harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Jika disepelekan, mungkin akan sangat berpengaruh pada kinerja penjualan produk. Oleh karena itu, kamu bisa mencoba strategi branding berikut ini:
1. Pemilihan Influencer Sesuai dengan Brand
Memilih influencer sesuai dengan brand adalah langkah kunci dalam mengatur strategi branding. Penting untuk mempertimbangkan nilai-nilai dan gaya influencer, serta apakah audiens mereka sejalan dengan target pasar.
Misalnya, jika menjual produk kecantikan, bekerja sama dengan influencer yang memiliki minat serta pengetahuan dalam kecantikan akan lebih efektif daripada memilih influencer dengan konten makeup berat.
2. Memahami Audiens Influencer
Setelah memilih influencer, strategi branding dengan influencer marketing adalah memahami audiens secara mendalam. Siapa yang ditargetkan? Apa preferensi dan kebutuhan audiens? Serta pertanyaan-pertanyaan lainnya.
Dengan memahami audiens influencer, kamu dapat menyusun pesan dan konten yang lebih sesuai serta meyakinkan bagi mereka. Dengan begitu, audiens akan mudah percaya atau tertarik melakukan pembelian.
3. Kolaborasi secara Otentik dan Relevan
Agar branding terasa otentik, kolaborasi dengan influencer harus alami alias tidak terkesan dipaksa. Beri kebebasan kepada influencer untuk mengekspresikan diri mereka dalam cara yang sesuai dengan brand kamu, daripada memaksa pesan tertentu.
Strategi branding dengan influencer marketing ini akan memastikan bahwa audiens merasakan bahwa kolaborasi tersebut adalah hasil dari kesepakatan yang benar-benar meyakinkan, bukan sekadar iklan dipaksakan.
4. Storytelling Menarik
Influencer marketing memberikan kesempatan untuk menceritakan cerita menarik tentang brand. Biarkan influencer menceritakan kisah tentang bagaimana produk atau layanan Anda mempengaruhi hidup mereka secara positif.
Menggunakan storytelling sebagai strategi branding dengan influencer marketing akan membantu menciptakan keterhubungan emosional dengan audiens. Cara ini juga cocok digunakan jika kamu memang menginginkan proses promosi secara emosional.
5. Kolaborasi Jangka Panjang
Membangun branding secara kuat dengan influencer membutuhkan waktu. Oleh karena itu, pertimbangkan untuk menjalin hubungan jangka panjang dengan influencer daripada melakukan kolaborasi sekali saja.
Strategi branding dengan influencer ini bisa membantu dalam membangun keterhubungan mendalam dengan audiens sekaligus menciptakan reputasi secara konsisten dengan brand. Melakukan kolaborasi berkelanjutan juga bisa menghemat waktu saat briefing produk.
6. Integrasikan Nilai Brand dalam Konten
Penting untuk memastikan bahwa nilai-nilai brand kamu terintegrasi dengan lancar dalam konten influencer. Jika sudah menekankan keberlanjutan ini, pastikan konten influencer mencerminkan komitmen terhadap produk. Sehingga bisa memperkuat citra brand di mata konsumen.
7. Mengukur Kinerja dan Menyesuaikan Strategi
Setelah kampanye influencer berjalan, penting untuk mengukur kinerjanya. Apa kaitannya dengan strategi branding? Tentu saja berkaitan dengan ukuran seberapa mampu influencer tersebut memaparkan informasi produk kepada audiens.
Untuk mengukur kinerja ini, kamu bisa menggunakan metrik seperti engagement rate, peningkatan trafik situs web, atau penjualan langsung demi menilai dampak kampanye. Berdasarkan hasil ini, kamu dapat menyesuaikan strategi, terutama pada kampanye influencer mendatang.
8. Menggunakan Alat Analisis
Alat analisis influencer, seperti AspireIQ, HypeAuditor, atau BrandSnob, dapat memberikan pengetahuan mendalam tentang kinerja kampanye kamu. Situs web tersebut dapat memberikan data terperinci tentang engagement rate, jangkauan, dan efektivitas kolaborasi dengan influencer.
Jika mendapatkan data sesuai dengan tujuan kampanye, yaitu strategi branding dengan influencer marketing. Maka dapat diketahui dari hasil evaluasinya. Jika hasil kolaborasi positif, maka bisa disimpulkan kampanye tersebut berhasil.
9. Memelihara Hubungan dengan Audiens Influencer
Setelah kampanye berakhir, penting untuk mempertahankan keterhubungan dengan audiens influencer. Artinya, jangan hanya berfokus pada influencer saja, melainkan juga pada para pengikutnya.
Sebab, pengikut influencer itulah yang akan memberikan konversi kepada brand. Oleh karena itu, respon positif dari pengikut influencer dapat membantu mempertahankan dampak kampanye jangka panjang, terutama dalam strategi branding dengan influencer marketing.
Kesimpulan
Strategi branding dengan influencer marketing adalah alat efektif untuk membangun branding yang kuat. Dengan mengidentifikasi tujuan branding, memilih influencer secara tepat, dan mengintegrasikan nilai-nilai brand dalam konten, kamu bisa menciptakan citra positif.
Selain itu, melalui kolaborasi otentik serta pengukuran kinerja yang tepat, kamu bisa memastikan bahwa influencer marketing menjadi elemen kunci dalam strategi branding. Jika ingin mendapatkan strategi branding dengan influencer marketing lainnya, hubungi PopStar saja!
Caranya, cukup dengan klik tautan ini, mengisi formulir pendaftaran, lalu nikmati konsultasi gratis bersama ahlinya! Tentunya, kamu juga bisa menghubungi PopStar ke nomor +628111398977 jika memang merasa lebih nyaman dengan komunikasi langsung.