Lets set up a call to discuss your brand success journey.

7 Kriteria Influencer yang Tepat dalam Perencanaan Kampanye

September 04, 2023

7-kriteria-influencer-yang-tepat-dalam-perencanaan-kampanye banner

Dalam lanskap media sosial saat ini, influencer memiliki kekuatan untuk mempengaruhi keputusan pembelian serta dapat meningkatkan brand awareness dari suatu brand lewat pendapat mereka.

Bagaimana kriteria influencer yang tepat dalam perencanaan kampanye? Simak lengkapnya di bawah ini!

7 Kriteria Influencer dalam Kampanye

Memilih influencer demi kebutuhan kampanye pemasaran adalah kunci kesuksesan. Berikut adalah kriteria penting untuk dipertimbangkan saat memilih influencer dalam konteks marketing (pemasaran):

1. Relevansi dengan Brand/Produk

Dalam dunia influencer marketing, angka-angka memang sering kali menjadi daya tarik utama. Entah itu berapa banyak pengikut, berapa banyak like per postingan, dsb. Namun, angka-angka tersebut sebenarnya hanya permukaan saja.

Sebelum terjebak pada angka pengikut, kriteria pertama yang harus dipertimbangkan oleh brand adalah sejauh mana konten influencer tersebut mencerminkan nilai serta estetika dari brand itu sendiri. Apakah gaya komunikasi influencer tersebut kohesif dengan brand voice perusahaan?

Oleh karena itu, kriteria influencer yang tepat dalam perencanaan kampanye adalah dilihat dari tingkat relevansinya dengan brand/produk. Meskipun punya jutaan pengikut, jika tidak sesuai niche atau pesan brand kamu, maka semuanya sia-sia.

Dengan demikian, kualitas sekaligus relevansi konten seorang influencer jauh lebih berharga daripada sekadar jumlah pengikutnya. Ini menggarisbawahi pentingnya melihat lebih dalam dan memahami esensi sebenarnya dari seorang influencer.

2. Keterlibatan dan Interaksi

Jangan hanya terpaku pada jumlah pengikut, tetapi juga seberapa aktif pengikutnya. Periksa rasio keterlibatan (like, komentar, share) untuk menilai seberapa efektif influencer berinteraksi dengan audiensnya.

Oleh karena itu, rasio keterlibatan menjadi salah satu kriteria influencer penting dalam menilai efektivitas marketing. Interaksi ini mencerminkan sejauh mana pengikut influencer merasa terkoneksi serta berpartisipasi dalam diskusi melalui kontennya.

3. Otentisitas

Audiens cenderung mempercayai influencer yang tampak tulus (otentik). Influencer seringkali hanya memposting konten berbayar, sehingga terkadang dianggap kurang efektif karena audiens mungkin melihatnya sebagai bentuk promosi kapitalis.

Ketika seorang influencer tampak tulus dalam merekomendasikan suatu produk atau jasa, audiensnya cenderung merasa bahwa rekomendasi tersebut berasal dari pengalaman pribadi dan bukan semata-mata karena ada insentif finansial di baliknya.

4. Demografi Pengikut

Pastikan demografi pengikut influencer sesuai dengan target pasar brand kamu. Demografi memberikan gambaran detail tentang karakteristik audiens. Kriteria influencer yang tepat untuk perencanaan kampanye ini meliputi usia, jenis kelamin, hingga lokasi geografis.

Misalnya, jika brand menargetkan perempuan muda di kota-kota besar, maka kolaborasi dengan influencer dengan mayoritas pengikut pria dewasa di daerah pedesaan mungkin tidak akan efektif. Selain itu, memahami minat serta perilaku pengikut influencer juga tak kalah penting.

Sebagai contoh, brand produk kecantikan akan lebih sesuai bekerja sama dengan influencer dengan niche gaya hidup sehat atau beauty. Sementara brand makanan akan lebih sesuai bekerjasama dengan food influencer atau food blogger.

5. Kualitas Konten

Konten berkualitas sekaligus menarik perhatian biasanya dapat mempertahankan minat audiens. Evaluasi estetika, originalitas, dan kualitas keseluruhan dari konten influencer. Originalitas juga memiliki peranan penting.

Di era digital saat ini, audiens telah terpapar dengan berbagai jenis konten. Konten unik alias berbeda dari lainnya akan lebih menonjol, memberikan kesan mendalam, sehingga meninggalkan jejak di benak audiens.

6. Pengalaman Sebelumnya

Pengalaman kerja sama sebelumnya dengan brand serupa menjadi salah satu kriteria influencer yang tepat dalam perencanaan kampanye. Apalagi jika rekam jejak positif tidak hanya menunjukkan kredibilitas influencer, tetapi menunjukkan keahlian dan pemahaman mereka.

Ketika influencer sudah memiliki pengalaman dengan brand serupa, mereka cenderung lebih memahami tone, gaya, serta nuansa dari brand. Hal ini tentunya akan memudahkan proses kolaborasi sekaligus meningkatkan efisiensi kampanye.

7. Kemampuan Adaptasi

Pastikan influencer bersedia untuk transparan tentang kerjasama dan ketentuan dari brand, termasuk menandai konten sebagai berbayar atau sponsor. Influencer yang dapat beradaptasi dengan feedback dan panduan dari brand biasanya lebih sukses dalam kampanye.

Brand pastinya memiliki visi dan misi tertentu, sementara sudah tugas dari influencer untuk menerjemahkannya ke dalam konten autentik tanpa kehilangan esensi pesan asli. Oleh karena itu, kemampuan adaptasi termasuk kriteria influencer yang tepat dalam perencanaan kampanye.

Menentukan kriteria influencer yang tepat dalam perencanaan kampanye memang memerlukan riset dan pertimbangan mendalam. Namun, dengan memilih tokoh publik sesuai dengan kriteria di atas, kamu bisa meningkatkan peluang keberhasilan kampanye.

Ingin bekerjasama dengan publik figur dengan kriteria influencer yang tepat dalam perencanaan kampanye seperti penjelasan di atas? Kamu tidak perlu repot-repot mencari. Langsung saja hubungi nomor PopStar +628111398977 atau daftar di sini.