Sebelum kita membahas cara menentukan biaya influencer yang tepat, penting untuk memahami terlebih dahulu apa itu influencer marketing.
Influencer marketing adalah strategi pemasaran di mana merek atau perusahaan menggunakan orang yang memiliki pengaruh atau popularitas di media sosial untuk mempromosikan produk atau jasa mereka.
Influencer dapat memiliki beragam jumlah pengikut, mulai dari beberapa ribu hingga jutaan. Mereka dapat mempengaruhi perilaku konsumen dengan merekomendasikan produk atau jasa, memberikan review, atau bahkan mengenakan produk merek tertentu dalam postingannya.
Salah satu alasan mengapa influencer marketing menjadi semakin populer adalah karena banyak orang menghabiskan waktu lebih banyak di media sosial.
Menurut laporan Hootsuite Digital 2021, pengguna media sosial aktif di seluruh dunia telah mencapai 4,2 miliar orang pada Januari 2021. Penggunaan influencer juga terbukti efektif dalam meningkatkan kesadaran merek, keterlibatan, dan pembelian produk.
Menurut laporan Influencer Marketing Hub 2021, sekitar 63% konsumen mengikuti merek yang dipromosikan oleh influencer di media sosial. Selain itu, 58% konsumen telah membeli produk setelah melihat postingan dari influencer.
Menentukan biaya influencer yang tepat menjadi kunci kesuksesan dalam kampanye pemasaran dengan menggunakan influencer. Penentuan biaya memang menjadi tantangan bagi para marketer. Namun, hal tersebut bukanlah suatu hal yang tidak mungkin untuk dilakukan.
Meskipun tarif influencer bervariasi, ada 8 cara efektif yang dapat membantu Anda menentukan biaya influencer yang tepat.
1. Evaluasi Popularitas Influencer
Untuk menentukan biaya influencer yang tepat, penting untuk memperhatikan popularitas influencer terlebih dahulu.
Apakah tujuan Anda meningkatkan penjualan, kesadaran merek, atau engagement di media sosial? Siapa target pasar Anda dan di mana mereka aktif di media sosial?
Seluruh pertanyaan tersebut akan membantu brand menemukan influencer yang tepat dan menentukan biaya yang sesuai.
Popularitas dapat diukur dari jumlah pengikut, like, dan komentar pada akun media sosial influencer. Semakin banyak pengikut dan interaksi, semakin besar kemungkinan influencer akan meminta bayaran yang lebih tinggi.
Semakin banyak pengikut dan interaksi yang dimiliki oleh seorang influencer, semakin tinggi biaya yang harus dibayarkan. Namun, jangan terjebak dalam pemikiran bahwa semakin banyak pengikut berarti semakin baik.
Penting untuk melihat kualitas pengikut dan keaktifan mereka dalam berinteraksi dengan konten influencer tersebut.
Sebagai contoh, influencer dengan 50 ribu pengikut yang sangat terlibat dan aktif mungkin lebih berharga daripada influencer dengan 100 ribu pengikut yang tidak aktif dalam berinteraksi.
2. Analisa Niche Market Influencer
Sebelum menentukan biaya influencer, Anda perlu memahami niche market yang akan menjadi target audiensmu. Dengan menentukan niche market, Anda dapat mencari influencer yang relevan dengan target audiensmu. Misalnya, jika Anda ingin mempromosikan produk kecantikan, Anda dapat mencari influencer kecantikan.
Untuk menemukan influencer yang tepat, Anda dapat menggunakan beberapa platform pencarian influencer seperti Heepsy, Influencer.co, atau Fohr. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan hashtag dan keyword yang relevan pada pencarianmu di Instagram dan Twitter.
3. Evaluasi Tingkat Engagement Pengikut
Tingkat engagement atau interaksi antara influencer dan pengikutnya dapat menjadi indikator penting dalam menentukan biaya.
Evaluasi rasio antara jumlah like, komentar, dan share dengan jumlah pengikut untuk mengetahui seberapa besar tingkat engagement pengikut dengan konten influencer.
Anda juga perlu mengevaluasi keterlibatan audiens pada konten yang diunggah oleh influencer. Keterlibatan audiens dapat diukur dari jumlah komentar, likes, atau repost pada postingan influencer.
Influencer dengan keterlibatan audiens yang tinggi dapat membantu meningkatkan brand awareness dan menciptakan buzz yang positif terhadap brandmu.
Namun, Anda juga perlu mempertimbangkan apakah keterlibatan audiens tersebut organik atau dibeli. Beberapa influencer menggunakan jasa bot atau membeli followers dan likes untuk meningkatkan keterlibatan audiens.
4. Pertimbangkan Tipe Campaign Marketing
Tipe campaign marketing juga dapat mempengaruhi biaya influencer yang ditawarkan. Anda perlu mempertimbangkan apakah campaign marketing yang akan dilakukan bersifat jangka pendek atau jangka panjang.
Apakah menggunakan influencer sebagai brand ambassador atau hanya sebagai pengiklan, dan juga apakah campaign marketing tersebut bersifat eksklusif atau tidak.
Jika campaign marketing bersifat jangka panjang dan menggunakan influencer sebagai brand ambassador, maka biaya influencer yang ditawarkan biasanya lebih tinggi.
Namun, jika campaign marketing bersifat jangka pendek dan hanya menggunakan influencer sebagai pengiklan, maka biaya influencer yang ditawarkan bisa lebih rendah.
5. Tinjau Lokasi Geografis Influencer
Lokasi geografis influencer juga mempengaruhi biaya yang harus dibayarkan. Influencer di daerah yang padat penduduknya atau dengan audiens internasional mungkin memerlukan biaya yang lebih tinggi.
Karena mereka dapat menjangkau audiens yang lebih besar. Namun, jika brand hanya ingin mempromosikan produk di daerah tertentu, maka influencer lokal mungkin lebih efektif dan budget yang dibutuhkan bisa lebih kecil.
6. Tinjau Pengalaman dan Reputasi Influencer
Pengalaman dan reputasi influencer juga dapat memengaruhi biaya yang harus dibayarkan. Influencer dengan pengalaman yang banyak dan reputasi yang baik mungkin memerlukan biaya yang lebih tinggi.
Mereka telah membuktikan bahwa mereka efektif dalam mempromosikan merek atau produk dan memiliki audiens yang loyal.
Namun, jika brand ingin bekerja dengan influencer yang baru mulai atau masih dalam tahap awal, mereka mungkin dapat memperoleh harga yang lebih murah karena influencer tersebut masih membangun reputasinya.
7. Beri Penawaran yang Adil
Setelah melakukan analisa dan evaluasi terhadap influencer dan campaign marketing yang akan dilakukan, Anda dapat menawarkan biaya yang adil kepada influencer. Biaya yang adil adalah biaya yang seimbang antara budget yang Anda miliki dan nilai yang ditawarkan oleh influencer.
Anda dapat memberikan penawaran dalam bentuk produk atau jasa, diskon pada produkmu, atau biaya dalam bentuk uang.
Brand perlu memastikan bahwa biaya yang ditawarkan tidak terlalu rendah sehingga tidak menarik minat influencer, atau terlalu tinggi sehingga tidak sebanding dengan nilai yang ditawarkan oleh influencer.
Disisi lain, brand harus mempertimbangkan ketersediaan budget yang dimilikinya untuk kampanye influencer. Jika budget yang dimiliki terbatas, maka brand mungkin harus mencari influencer yang lebih murah atau membatasi jangkauan kampanye.
Namun, jika budget yang dimiliki cukup besar, brand dapat memilih influencer yang lebih terkenal atau memperluas jangkauan kampanye.
Dalam menentukan biaya influencer yang tepat, ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan seperti yang telah dijelaskan di atas.
Perlu diingat bahwa menentukan biaya yang tepat tidak hanya tentang mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, tetapi juga tentang melakukan riset dan membandingkan harga dengan influencer lainnya di industri yang sama.
Dengan melakukan riset yang matang, brand dapat menentukan biaya influencer yang tepat dan mengoptimalkan kampanye influencer mereka untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Masih bingung cara menentukan biaya influencer yang tepat? Jika Anda ragu dalam menentukan biaya influencer, Anda dapat menggunakan platform influencer marketing Indonesia seperti PopStar.
Ada banyak pertanyaan seputar influencer marketing? Hubungi kami di sini!